donald trump : jatuh dan bangkit lagi

When you were a child, would you have liked to keep crawling, when everyone else was walking? I don’t think so. We all have to start with small steps, but the point is:
Get to the biggest steps you’re capable of taking.
Thinking small will limit your potential. Thinking big will take you places. Thinking big can get you to the top, and I can tell you, it’s not lonely up here. Successful people like challenges. It’s our nature. Keep in sync with this basic premise, and you’ll begin moving forward with the momentum necessary for great achievement. Striving from an early age is one secret to success. I learned to work hard from an early age, trying to catch up with my father who was a very successful developer. But you can keep striving no matter what your age or accomplishments.

These three concepts will guide you:
1. Ask yourself why your plans are so small. Then begin to expand your horizons.
2. Concentrate on managing your future, not your past. Learn from the past, but don’t stay there.
3. Look at the solution. Don’t focus on the problem.

Ketika Donald Trump diwawancarai oleh CNBC, bagaimana ia bisa bangkit dari keterpurukan hutang-hutangnya yang sangat besar bahkan nyaris bangkrut... Berikut Tips Sukses Donald Trump:
1. Berpikirlah yang besar
2. Tetap fokus
3. Berjaga-jaga, tingkatkan kewaspadaan
4. miliki gairah
5. Jangan pernah menyerah
6. Cintai apa yang Anda kerjakan

Untuk menjadi seorang pemenang Anda harus berpikir seperti seorang pemenang. Anda akan terkejut. Tidak lama lagi, Anda mungkin bisa memiliki popla pikir seperti Donald Trump... Donald Trump adalah seorang wirausahawan, pionir program pertelevisian dan pebisnis yang sukses dari Amerika Serikat. Dia adalah seorang CEO (Chief Executive Officer) dari;
  • Organisasi Trump
  • Pengembang pemasaran Real Estate (Rumah Mewah)
  • Pendiri dunia hiburan Trump
  • Pemilik bisnis casino.
  • dan memiliki acara TV rekayasa realitas (reality show) pribadi yaitu The Apprentice.
Perjalanan Bisnisnya
Trump memulai kariernya di perusahaan ayahnya, The Trump Organization yang berkonsentrasi di bidang penyewaan rumah kelas menengah. Salah satu proyek pertamanya adalah merenovasi komplek apartemen Swifton Village di Cincinnati, Ohio.
Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta. Pada tahun 1970an, Trump mendapat keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore.
Trump juga sukses mengembangkan bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 milyar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tapi tawarannya ditolak.
Keadaan yang serupa terjadi ketika New York berusaha untuk merenovasi Wollman Rink di Central Park. Sebuah proyek di tahun 1980 yang ditagetkan selesai dalam 2,5 tahun, tetapi hingga tahun 1986 dan US$ 12 juta telah dikeluarkan proyek belum selesai. Trump menawarkan untuk menangani proyek itu dan dia menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan dana hanya US$ 750,000. Menariknya, selama awal tahun 1980an, Trump mengambil alih usaha jasa Roy Cohn, kepala Senat Komite Permanen pada Penyelidikan ( Senate Permanent Subcommittee on Investigations).

Resesi dan kebangkrutan
Pada tahun 1990, sebagai dampak dari resesi, Trump kesulitan membayar utangnya. Ia dihadapkan pada masalah pembayar pinjaman atas kasino ketiganya yaitu Taj Mahal yang setara dengan 1 milyar dollar dengan bunga sangat tinggi.
Meski ia harus mempertahankan bisnisnya dengan tambahan pinjaman dan menunda pembayaran bunga pinjaman, pada tahun 1991 melonjaknya hutang membuat bisnisnya mengalami kemunduran yang besar. Bank -bank telah kehilangan ratusan juta dollar.
Pada tanggal 2 November 1992, Trump Plaza Hotel terpaksa merencanakan paket perlindungan dari kebangkrutan setelah tidak mampu membayar tunggakan pinjaman. Dalam rencananya, Trump bersedia untuk memberikan 49 persen saham dari Hotel mewah tersebut. Kepada Citibank dan 5 penyandang dana lainnya. Namun sebaliknya, Trump menerima keadaan yang lebih baik yaitu menjabat posisi sebagai Chief Executive, meski tanpa bayaran.
Pada tahun 1994, Trump kehilangan 900 juta dollar dari rekening pribadinya dan kerugian drastis pada sektor bisnis sebesar 3,5 milyar dollar. Ketika dia dipaksa untuk meninggalkan Trump Shuttle, dia diharuskan untuk mengurus Trump Tower di New York City dan mengontrol 3 buah kasino di Atlantic City.
Chase Manhattan Bank yang telah meminjamkan uang kepada Trump untuk membeli West Side Yards, yang merupakan parsel Manhattan terbesarnya, terpaksa harus dijual kepada pengembang-pengembang di Asia.
Menurut anggota pembentuk Organisasi Trump, Trump tidak mengembalikan semua kepemilikan atas Real Estate. Para pemilik berjanji untuk memberikan 30 persen dari keuntungan manakala bangunan-bangunan tersebut selesai dikembangkan atau terjual. Hingga masa itu, para pemilik menginginkan apa yang telah Trump lakukan yaitu membangun kerja. Mereka kemudian memberikan model konstruksi terbaru dan dana manajemen untuk mempercepat pembangunan.



Tanggal 14 juni 2008, Donalf Trump akan genap berusia 62 tahun. selama ini,pria asal New York ini dikenal sebagai pengusaha yang sangat sukses kelas dunia. ia membangun kerajaan bisnis nya dengan nama Trump Organization of the USA, yang terutama bergerak dalam bidang real estate. namun 2 tahun terakhir, ia telah merambah bidang lain yang sebenarnya jauh dari profesi utamanya. setiap pekan Trump muncul dalam acara reality show, The Apprentice yang mendapat peringkat tinggi di televisi. ia dibayar 3 juta US dollar atau 27 miliar rupiah per episode. Trump juga saat ini menjadi salah satu pembicara termahal di dunia. untuk satu kali seminar ia biasa dibayar 1,5 juta dolar AS atau sekitar 13,5 miliar rupiah per penampilan.

Melihat angka-angka penghasilan Trump yang "wah", banyak orang ingin tahu seberapa besar kekayaan yang dimiliki Trump. hal itu tidak sulit diketahui. majalah Forbes tiap tahunnya mengeluarkan daftar kekayaan orang" terkaya di dunia, termasuk Trump didalamnya. namun setiap tahun, Trump kecewa dan mengeluh atas hitungan Forbes itu. bukan karena jumlahnya yang dibengkakkan tapi justru mengeluh jumlah kekayaannya yang dikecilkan. "lihat saja kenyataannya. angka itu seharusnya sudah lipat 3 saat ini," kata Trump.

Namun kesuksesannya ga pernah ia nikmati dengan mudah. ia pernah mengalami masa-masa sulit pada tahun 1990an. sebagai efek resesi, ia tidak mampu mambayar utang-utangnya pada perusahaan lain untuk mengembangkan usaha real estate nya. akibatnya, ia nyaris bangkrut. daripada harus kehilangan seluruh perusahaannya dan menghadapi sidang, ia terpaksa melepas beberapa asetnya yang berharga. salah satunya adalah Trump Shuttle yang dibelinya tahun 1989. pada tahun 1999, Fred Trump, ayahnya, meninggal dunia dan meninggalkan utang yang harus ia lunasi. "situasi saat itu sungguh-sungguh tidak menyenangkan. saya tumbuh dari anak yang mengagumkan dan menjadi janius, tapi akhirnya menjadi orang yang tak punya apa-apa, selain masalah", kenang Trump.

Ada 2 pelajaran yang bisa kita semua petik dari kisah ini. pertama, Trump bukan orang yang cepat puas. ia meyakini bahwa keberhasilan dan kesuksesan itu tidak ada batasnya. maka ia berjuang sedemikian rupa untuk terus meraih itu semua. kedua, Trump siap menghadapi pasang surut kehidupan. adakala nya kita berada si atas, adakala kita jatuh terperosok. namun itulah kehidupan. dan pada saat kita sukses atau sedang jatuh, maka pada saat itulah kita diajar untuk tetap bersyukur dan tidak mengandalkan diri sendiri.

0 comments: