hanya perkataan

Suatu hari,seorang pendeta dimintai bantuan oleh seorang wanita malang yang tidak punya tempat berteduh.
Karena sangat sibuk dan tak berdaya untuk membantu,pendeta itu berjanji akan mendoakan wanita tersebut.
Beberapa saat kemudian wanita itu menulis puisi seperti ini :

"Saya kelaparan...
Dan anda membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparan saya
Saya terpenjara...
Dan anda menyelinap ke kapel utk berdoa bagi kebebasan saya
Saya telanjang...
Dan anda mempertanyakan dalam hati kelayakan penampilan saya
Saya sakit...
Dan anda berlutut menaikkan syukur kepada Allah atas kesehatan anda
Saya tidak punya tempat berteduh...
Dan anda berkhotbah tentang Allah sebagai tempat perteduhan abadi
saya kesepian...
Dan anda meninggalkan saya sendirian untuk berdoa
Anda keliatan begitu suci, begitu dekat kepada Allah
Tetapi saya tetap amat lapar, kesepian dan kedinginan...

Puisi diatas barangkali membuat wajah kita merah. Bukan karena marah sama sang pendeta,melainkan karena kiat sendiri mungkin tak jauh beda dengan pendeta tersebut.
Ya,dalam memberi bantuan kita kerap lebih banyak menyampaikan teori, nasihat, atau perkataan2 manis. Namun, tak ada satupun tindakan nyata yang kita lakukan. Jika demikian, ingatlah bahwa kita mesti mengasihi bukan hanya dengan perkataan atau dengan lidah,tetapi dengan perbuatan (1 yoh 3 : 8)

Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan...tetapi dengan perbuatan.
(1 yoh 3:18)

Quote : seribu kata mutiara tidak akan pernah ada artinya jika tidak ada 1 saja perbuatan nyata.

God bless;)

0 comments: